google.com
Assalamualaikum Sobat, masih
puasa kan?? Harus dong! Yang muslim kudu wajib puasa kalau enggak bakal rugi dunia akhirat. Tidur juga jangan
dibanyakin, yang dibanyakin itu amal
ibadah. Ya gak?? Hehe. Moga puasa dan amal ibadah kita makin meningkat ya jelang lebaran. Aamiin ya Robb.
Menghitung hari, tanggal 9 Juli
mendatang ceritanya kita bakal pesta demokrasi nih buat milih capres dan cawapres.
Mumpung aku dan diantara Sobat ada yang masih pemilih pemula, apa salahnya kan
kalau kita-kita kepoin itu capres dan cawapres nomor urut 1 dan 2? Ayok kepoin
capres dan cawapres kita! jangan asal pilih, pelajari dengan cermat dan
tentukan pilihan yang tepat karena capres dan cawapres inilah yang akan
melanjutkan tongkat estafet roda pemerintahan lima tahun yang akan datang.
Penting banget tuh kepoin calon
pemimpin bangsa kita. Secara mereka adalah ujung tombak yang pastinya akan dan
harus membuat Indonesia lebih maju dari sekarang. Baik itu dari sektor ekonomi,
politik, budaya, sosial, dan sebagainya.
Seperti yang kita lihat sekarang
terkhusus di Indonesia, kita mengalami tiga musim sekaligus. Bulan ramadhan,
musim piala dunia dan musim pemilu. Ketiga musim ini mungkin yang paling
terpenting saat ini di kalangan masyarakat. Bagi yang pengen selama bulan ramadhan khusuk
memperbanyak amal ya harus rela nguraingin waktu atau gak nonton bola sama.haha.
Dan bagi yang sibuk mempersiapkan
pemilu, kampanye dan sebagainya. Mesti harus hati-hati juga, ini bulan puasa
loh. Kenapa? Ya, banyak aja sifat-sifat buruk yang tampak dari kacamata yang
aku lihat. Ditambah lagi dilakukan pula selama bulan ramadahan. Tentunya merusak
faedah selama kita berpuasa. Mesti di jauhi nih. Ini diaa :
Pertama, ada saja segelintir
orang yang suka membanding-bandingkan orang lain dan menjelek-jelekkannya. Ya
itu, membanding-bandingkan capres satu dan capres lainnya. Mending kalau yang
dibandingkan itu hal-hal yang baik. Ini gak, yang dibandingkan adalah hal-hal
yang buruk. Ini sering banget terjadi di masyarakat. Singgah di warung sebelah,
eh malah ceritain keburukan capres yang itu, singgah disana itu juga lagi yang
dibicarain. Yaelah, kayak pesan berantai aja.
Kedua, berbohong. Ya, banyak nih
yang agen-agen yang pengen membohongi publik agar memilih jagoannya tertentu.
Tentu berbohong ini gak boleh dilakukan terkhusus kita yang lagi puasa. Walau bagaimanapun
biarkan orang memilih. Masyarakat kita pintar kok, mereka pasti bisa memilih
mana yang terbaik menurut dia. Apa adanya aja, yang natural itu nampak. Lagian kalau
ada sesuatu yang ditutup-tutupi ya pasti bakal kelihatan belangnya juga. Seperti
pribahasa, “Serapat-rapat apapun bangkai disimpan, baunya pasti akan tercium
juga.” Ini pribahasa emang fakta Sob :D
Ketiga, menebar aib atau
prasangka yang masih belum terbukti keabsahannya. Ya aku tau, media ini
sekarang transparan. Media TV, online, dll. Itu emang udah sifatnya. Segala yang
berhubungan dengan artis, tokoh besar sampai capres dan cawapres pun segala
yang berkenaan dengan kehidupan pribadi, masa lalu, aib, dan sebagainya
ditebarkan ke masyarakat. Hingga jika masyarakat ada yang gak bijak dalam
menerima informasi maka pemberitaan buruk akan berkembang hingga tidak terbendung dan
membuat citra negatif pada golongan tertentu. Yang baik-baik malah jarang diberitakan
malah yang lebih cepat menyebar itu berita buruk, sedang ini bulan puasa cuy,
harusnya kita berbagi kebaikan bukan berbagi aib.
Keempat, tawuran. Masih
sempat-sempatnya aja ada pemberitaan di TV tentang tawuran pendukung dua kubu
calon yang berbeda. Malah merusak fasilitas umum lagi, melawan polisi, membuat
masyarakat takut, merusak barang-barang orang lain. Sumpah itu gak INDONESIA
banget ya. Kita orang Indonesia orang pintar, orang yang ramah juga. Masa zaman sekarang masih hobi tawuran, sorak-sorak gak jelas. Noh, tunjukin kemampuan
otak bukan kemampuan otot.
Kelima, pergi ke peramal dan percaya
ramalan-ramalan. Yaelah, masak nentuin siapa yang bakal duduk jadi presiden
pake terawangan peramal. Emang peramal itu Tuhan apa? Percaya aja sama yang
diatas. Kagak perlu pake ramalan, pergi ke tempat mbah dukun, atau mbah-mbah
lainnya. Mending datangin mbah google dan cari informasi seputar capres dan
cawapres, itu baru OK punya. Siapapun yang terpilih, itu mutlak pilihan Tuhan
melalui perantara masyarakat kita. Yang penting kita cuma bisa berdoa dan
berharap, moga yang duduk jadi presiden adalah orang yang terbaik dan bisa
membuat Indonesia lebih maju. Mendatangi peramal itu kalau dalam islam haram
hukumnya. Yang meramal dan meminta ramal sama-sama dapat dosa, dan solatnya
juga gak bakal diterima 40 hari 40 malam.
Nah, itu saja mungkin hal-hal buruk
yang terjadi sebelum pemilu. Kita sebagai masyarakat yang baik, tentukanlah
pilihan dengan bijak. Kalau kita yakin yaudah, diam, dan simpan pilihan itu
dalam hati. Kan nanti ada waktunya buat nyoblos. Kalau mau ngajak rekan-rekan
nyoblos sesuai yang kita mau, ajaklah dengan cara yang baik. Jangan malah
menjelekkan capres atau cawapres kita. Diam itu emas loh. Dan setiap manusia
pasti ada salah dan khilaf termasuk calon presiden kita. Kalau dia gak ada
salah bukan manusia namanya, tapi malaikat.
Yang terpenting, bulan ramadhan
ini kita mencari berkah, bukan mencari musuh, mencari lawan dll. Saling
menjelek-jelekkan apalagi dalam kebohongan akan merugikan diri sendiri dan
orang banyak. Emang kalau udah ngomong, pastinya banyak kata-kata yang sia-sia
keluar. Makanya diam itu lebih baik daripada nyerocos sana-sini yang gak jelas.
Pada dasarnya kita memang harus
memilih dan itu memang udah kodratnya. Sama kayak Allah mempersiapkan surga dan
neraka yang pastinya salah satu diantaranya akan menjadi pilihan kita. Ayo,
kita memilih cerdas!
Bukan promosi atau mempengaruhi
Sobat semua sih. Kalau aku mendukung JOKOWI
tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mendukung PRABOWO menjadi
Presiden. Adil gak?? OK pilihan ada ditangan kita. Aku gak mau menceritakan
siapa yang lebih baik dan siapa yang memiliki kekurangan. Apa kehebatan dan
keahlian mereka atau keburukan meraka. Selama ini kita sudah bisa melihat
langsung kan kinerja di lapangan para calon-calon tersebut? Kita juga punya
media untuk melihat mereka secara langsung. Dan KPU pun menyediakan panggung
debat untuk kita menentukan pilihan kepada calon yang maju. Kita tinggal pilih
aja kok ribet.
Tinggal pilih, gak perlu buat
dosa dan hal buruk kayak yang lima diatas tadi. Yang pasti semua orang dititipkan kekurangan dan
kelebihannya masing-masing agar saling melengkapi. Pemenang memang satu, yang
menjadi presiden juga satu tapi kalau masyarakatnya gak mau dididik dan
masih saja sering berbuat hal-hal buruk ya sama saja. Presiden itu juga
cerminan dari masyarakatnya. Sebaik-baiknya presiden kalau masyarakatnya buruk,
maka rusak pula image presidenya. Jadi ya
kita saling membantu dan membangun. Indahnya ya kebersamaan : )
Di bulan ramadhan ayo kita mecari
berkah, banyak aja melakukan kebaikan. Positive thingking aja buat calon
presiden yang akan datang. Moga yag terpilih adalah yang terbaik menurut Allah
dan terbaik menurut kita selama kita menyerahkan hasil akhir dan bertawakkal
kepada-Nya. Moga juga pemilu kita 9 Juli mendatang mendatangkan Ridho dari
Allah dan terciptanya kehidupan yang lebih baik.
OK, mungkin itu saja Sob. Kali
ini sambil nunggu bedug sempat-sempatin nulis buat blog, gak tau kenapa. Haha.
Kalau waktu senggang aja banyak malasnya, nah kalau waktu kejepit aja malah nulis.
Ya itu lah aku à
kadanng-kadang kok :D Selamat menunggu berbuka puasa dan berbuka puasa bagi
Sobat-Sobat dimanapun berada. Moga Indonesia makin jaya ke depannya. Mohon
dukungan juga ya dari teman-teman di negara-negara lain.
SALAM INDONESIA JAYA, Wassalam.
No comments:
Post a Comment