Saturday, 5 July 2014

Pemilu, Tinggal Menghitung Hari

google.com

Assalamualaikum Sobat, masih puasa kan?? Harus dong! Yang muslim kudu wajib puasa kalau enggak  bakal rugi dunia akhirat. Tidur juga jangan dibanyakin, yang dibanyakin itu  amal ibadah. Ya gak?? Hehe. Moga puasa dan amal ibadah kita makin meningkat ya jelang lebaran. Aamiin ya Robb.

Menghitung hari, tanggal 9 Juli mendatang ceritanya kita bakal pesta demokrasi nih buat milih capres dan cawapres. Mumpung aku dan diantara Sobat ada yang masih pemilih pemula, apa salahnya kan kalau kita-kita kepoin itu capres dan cawapres nomor urut 1 dan 2? Ayok kepoin capres dan cawapres kita! jangan asal pilih, pelajari dengan cermat dan tentukan pilihan yang tepat karena capres dan cawapres inilah yang akan melanjutkan tongkat estafet roda pemerintahan lima tahun yang akan datang.

Penting banget tuh kepoin calon pemimpin bangsa kita. Secara mereka adalah ujung tombak yang pastinya akan dan harus membuat Indonesia lebih maju dari sekarang. Baik itu dari sektor ekonomi, politik, budaya, sosial, dan sebagainya.

Seperti yang kita lihat sekarang terkhusus di Indonesia, kita mengalami tiga musim sekaligus. Bulan ramadhan, musim piala dunia dan musim pemilu. Ketiga musim ini mungkin yang paling terpenting saat ini di kalangan masyarakat.  Bagi yang pengen selama bulan ramadhan khusuk memperbanyak amal ya harus rela nguraingin waktu atau gak nonton bola sama.haha.

Dan bagi yang sibuk mempersiapkan pemilu, kampanye dan sebagainya. Mesti harus hati-hati juga, ini bulan puasa loh. Kenapa? Ya, banyak aja sifat-sifat buruk yang tampak dari kacamata yang aku lihat. Ditambah lagi dilakukan pula selama bulan ramadahan. Tentunya merusak faedah selama kita berpuasa. Mesti di jauhi nih. Ini diaa :

Pertama, ada saja segelintir orang yang suka membanding-bandingkan orang lain dan menjelek-jelekkannya. Ya itu, membanding-bandingkan capres satu dan capres lainnya. Mending kalau yang dibandingkan itu hal-hal yang baik. Ini gak, yang dibandingkan adalah hal-hal yang buruk. Ini sering banget terjadi di masyarakat. Singgah di warung sebelah, eh malah ceritain keburukan capres yang itu, singgah disana itu juga lagi yang dibicarain. Yaelah, kayak pesan berantai aja.

Kedua, berbohong. Ya, banyak nih yang agen-agen yang pengen membohongi publik agar memilih jagoannya tertentu. Tentu berbohong ini gak boleh dilakukan terkhusus kita yang lagi puasa. Walau bagaimanapun biarkan orang memilih. Masyarakat kita pintar kok, mereka pasti bisa memilih mana yang terbaik menurut dia. Apa adanya aja, yang natural itu nampak. Lagian kalau ada sesuatu yang ditutup-tutupi ya pasti bakal kelihatan belangnya juga. Seperti pribahasa, “Serapat-rapat apapun bangkai disimpan, baunya pasti akan tercium juga.” Ini pribahasa emang fakta Sob :D

Ketiga, menebar aib atau prasangka yang masih belum terbukti keabsahannya. Ya aku tau, media ini sekarang transparan. Media TV, online, dll. Itu emang udah sifatnya. Segala yang berhubungan dengan artis, tokoh besar sampai capres dan cawapres pun segala yang berkenaan dengan kehidupan pribadi, masa lalu, aib, dan sebagainya ditebarkan ke masyarakat. Hingga jika masyarakat ada yang gak bijak dalam menerima informasi maka pemberitaan buruk akan berkembang hingga tidak terbendung dan membuat citra negatif pada golongan tertentu. Yang baik-baik malah jarang diberitakan malah yang lebih cepat menyebar itu berita buruk, sedang ini bulan puasa cuy, harusnya kita berbagi kebaikan bukan berbagi aib.

Keempat, tawuran. Masih sempat-sempatnya aja ada pemberitaan di TV tentang tawuran pendukung dua kubu calon yang berbeda. Malah merusak fasilitas umum lagi, melawan polisi, membuat masyarakat takut, merusak barang-barang orang lain. Sumpah itu gak INDONESIA banget ya. Kita orang Indonesia orang pintar, orang yang ramah juga. Masa zaman sekarang masih hobi tawuran, sorak-sorak gak jelas. Noh, tunjukin kemampuan otak bukan kemampuan otot.

Kelima, pergi ke peramal dan percaya ramalan-ramalan. Yaelah, masak nentuin siapa yang bakal duduk jadi presiden pake terawangan peramal. Emang peramal itu Tuhan apa? Percaya aja sama yang diatas. Kagak perlu pake ramalan, pergi ke tempat mbah dukun, atau mbah-mbah lainnya. Mending datangin mbah google dan cari informasi seputar capres dan cawapres, itu baru OK punya. Siapapun yang terpilih, itu mutlak pilihan Tuhan melalui perantara masyarakat kita. Yang penting kita cuma bisa berdoa dan berharap, moga yang duduk jadi presiden adalah orang yang terbaik dan bisa membuat Indonesia lebih maju. Mendatangi peramal itu kalau dalam islam haram hukumnya. Yang meramal dan meminta ramal sama-sama dapat dosa, dan solatnya juga gak bakal diterima 40 hari 40 malam.

Nah, itu saja mungkin hal-hal buruk yang terjadi sebelum pemilu. Kita sebagai masyarakat yang baik, tentukanlah pilihan dengan bijak. Kalau kita yakin yaudah, diam, dan simpan pilihan itu dalam hati. Kan nanti ada waktunya buat nyoblos. Kalau mau ngajak rekan-rekan nyoblos sesuai yang kita mau, ajaklah dengan cara yang baik. Jangan malah menjelekkan capres atau cawapres kita. Diam itu emas loh. Dan setiap manusia pasti ada salah dan khilaf termasuk calon presiden kita. Kalau dia gak ada salah bukan manusia namanya, tapi malaikat.

Yang terpenting, bulan ramadhan ini kita mencari berkah, bukan mencari musuh, mencari lawan dll. Saling menjelek-jelekkan apalagi dalam kebohongan akan merugikan diri sendiri dan orang banyak. Emang kalau udah ngomong, pastinya banyak kata-kata yang sia-sia keluar. Makanya diam itu lebih baik daripada nyerocos sana-sini yang gak jelas.

Pada dasarnya kita memang harus memilih dan itu memang udah kodratnya. Sama kayak Allah mempersiapkan surga dan neraka yang pastinya salah satu diantaranya akan menjadi pilihan kita. Ayo, kita memilih cerdas!

Bukan promosi atau mempengaruhi Sobat semua sih. Kalau aku mendukung JOKOWI  tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mendukung PRABOWO menjadi Presiden. Adil gak?? OK pilihan ada ditangan kita. Aku gak mau menceritakan siapa yang lebih baik dan siapa yang memiliki kekurangan. Apa kehebatan dan keahlian mereka atau keburukan meraka. Selama ini kita sudah bisa melihat langsung kan kinerja di lapangan para calon-calon tersebut? Kita juga punya media untuk melihat mereka secara langsung. Dan KPU pun menyediakan panggung debat untuk kita menentukan pilihan kepada calon yang maju. Kita tinggal pilih aja kok ribet.

Tinggal pilih, gak perlu buat dosa dan hal buruk kayak yang lima diatas tadi. Yang  pasti semua orang dititipkan kekurangan dan kelebihannya masing-masing agar saling melengkapi. Pemenang memang satu, yang menjadi presiden juga satu tapi kalau masyarakatnya gak mau dididik dan masih saja sering berbuat hal-hal buruk ya sama saja. Presiden itu juga cerminan dari masyarakatnya. Sebaik-baiknya presiden kalau masyarakatnya buruk, maka rusak pula image presidenya. Jadi ya  kita saling membantu dan membangun. Indahnya ya kebersamaan : )

Di bulan ramadhan ayo kita mecari berkah, banyak aja melakukan kebaikan. Positive thingking aja buat calon presiden yang akan datang. Moga yag terpilih adalah yang terbaik menurut Allah dan terbaik menurut kita selama kita menyerahkan hasil akhir dan bertawakkal kepada-Nya. Moga juga pemilu kita 9 Juli mendatang mendatangkan Ridho dari Allah dan terciptanya kehidupan yang lebih baik.

OK, mungkin itu saja Sob. Kali ini sambil nunggu bedug sempat-sempatin nulis buat blog, gak tau kenapa. Haha. Kalau waktu senggang aja banyak malasnya, nah kalau waktu kejepit aja malah nulis. Ya itu lah aku à kadanng-kadang kok :D Selamat menunggu berbuka puasa dan berbuka puasa bagi Sobat-Sobat dimanapun berada. Moga Indonesia makin jaya ke depannya. Mohon dukungan juga ya dari teman-teman di negara-negara lain.

SALAM INDONESIA JAYA, Wassalam.




No comments:

Post a Comment