Assalamualaikum warohmatullahi
wabarokatuh
Hello!! Semangat pagi!! Walaupun
siang, malam atau kapan pun, semangat tetap pagi dong pastinya :D Baru saja
kita melewati hari raya Idul Fitri, pastinya banyak momen dan liburan yang baru
saja dilewati. Namun, dari kesenangan tersebut, kita tetap harus bersyukur
terhadap apa yang kita peroleh sekarang.
Berbeda dengan saudara kita yang
berada di Gaza. Kita memang dapat berkumpul dengan anggota keluarga kita dengan
lengkap. Menyantap hidangan lebaran sambil bercanda ria. Tapi tidak bagi
mereka. Di hari yang fitri mereka malah diuji dengan kehilangan sanak saudara
yang syahid. Makan yang pas-pasan. Dikelilingi rasa was-was dan kekhawatiran
atas serangan Israel yang kapan saja bisa datang.
Ya, apa pun itu harus tetap kita
syukuri. Allah memberi kesulitan dan masalah bukan untuk menyusahkan hambanya
tapi itu semua adalah ujian agar hamba-Nya belajar, agar hamba-Nya berusaha,
dan apabila lolos dari itu semua, bukan lah kerugian yang didapat, melain
keberuntungan dan kesuksesan. Ingat kan firman Allah yang artinya “Allah tidak
akan memberikan cobaan bagi suatu kaum melebihi batas kemampuannya.” Nah, jadi
intinya, pasti ada cara untuk keluar dari suatu masalah.
Setiap masalah pun mempunyai cara
yang berbeda-beda untuk mengatasinya. Gagal cara pertama, coba cari cara kedua,
begitulah selanjutnya. Jangan mencoba cara mengatasi suatu masalah dengan cara
yang sudah dirasakan kegagalannya dan tak akan mungkin berhasil.
Ada sebuah cerita seperti ini:
Ada seekor lalat yang
terperangkap pada jendela kaca. Ia berusaha terus ingin keluar dari jendela
kaca tersebut. Berkali-kali ia berusaha menerobos jendela kaca itu agar bisa
keluar, namun lalat malang itu selalu saja gagal hingga akhirnya ia lemah dan
mati kemudian dikerubungi oleh semut-semut untuk menjadi santapan.
Pada saat kejadian itu, ternyata
seorang anak kecil bijak mengamati kejadian yang terjadi pada jendela kamarnya.
Ia memperhatikan lalat yang terus saja bersusah payah untuk menerobos jendela
kaca tersebut namun akhirnya mati dimakan semut.
Sang Ibu dari anak kecil tersebut
masuk ke kamar untuk mengajaknya makan siang tapi anak tersebut seketika ingat
akan perkataan Ibunya pada saat belajar bersepeda dulu, “Teruslah berusaha
nak, orang yang berusaha pasti akan berhasil.”
Tanpa ba-bi-bu, anak bijak itu
bertanya langsung pada Ibunya. “Wahai Ibu, aku baru saja memperhatikan lalat di
jendela. Sepertinya ia terperangkap dan ingin keluar. Berkali-kali ia berusaha
untuk menerobos kaca, namun ia gagal dan akhirnya mati dimakan semut. Ibu
katakan dulu, kalau misalnya kita berusaha pasti akan berhasil, tapi kenapa
tidak dengan lalat itu Bu?? lalat malang
itu sudah sangat berusaha,” tanya sang anak panjang lebar.
“Anakku yang pintar, engkau
benar. Jika kita berusaha terus pasti akan berhasil. Sepertinya ada satu hal
yang engkau lewatkan anakku. Tidakkah engaku perhatikan! lalat itu memang berusaha
mati-matian, tapi ia hanya berusaha dan melakukan hal dan kesalahan yang sama
terus-menerus untuk menerobos kaca agar bisa keluar, “ Ibu menjelaskan.
Anak itu mengangguk paham, “Oh,
sekarang aku mengerti Bu, lalat tidak mencoba cara lain untuk keluar dari
jendela. Memang benar! Lalat tadi hanya melakukan pekerjaan yang sia-sia karena
ia hanya berusaha menerobos jendela berulang-ulang yang tidak akan mungkin ia
lalui tanpa mencoba mencari jalan keluar yang lain. Terima kasih Ibu,” ucap
sang anak sembari memeluk Ibunya erat.
Nah, dari cerita diatas kita
dapat memetik hikmah bahwa, “Dimana ada kemauan, pasti ada jalan.” Jelas-jelas
cara itu selalu gagal namun masih saja dilakukan. Tak cukup kalau hanya satu
cara yang digunakan untuk menuai kesuksesan. Butuh banyak ide, butuh banyak
berpikir, butuh banyak usaha, butuh banyak pengorbanan, butuh banyak percobaan.
Semua butuh proses. Makanya kita diberikan Sang Pencipta otak untuk berpikir,
mencerna dan mengambil hikmah terhadap apa pun yang terjadi pada diri kita dan
sekeliling kita.
Pikiran, adalah karunia terbesar
yang dibenamkan Allah didalam otak manusia. Yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Dengan pikiran derajat manusia lebih tinggi dari makhluk
manapun, belum lagi jika pikiran itu dibumbui dengan ilmu. Maka semakin tinggi
lagi derajat manusia dengan ilmu yang ia miliki. Subhanallah bukan?
Dengan hasil pemikiran manusia,
kita bisa menikmati segala teknologi untuk memudahkan kehidupan. Dengan
pemikiran manusia, kita dapat tau apa yang berada di langit dan di bumi. Kepada
siapa lagi kita hendak bersyukur selain kepada yang Maha Esa. Bukan ilmu yang
diper-Tuhankan, buka harta yang diagungkan, bukan pula manusia yang ditinggikan
terhadap apa yang terjadi. Semua ada karena ada yang merestui, meridhoi, dan
menghendaki.
Kita pikir! siapa yang yang
memberikan kita “pikiran”? siapa yang menyediakan alam untuk membantu kita
berinovasi? Bisakah kita membuat semacam otak yang sama persis dengan otak yang
ada di kepala kita? Tidak mungkin!! Bisa kah kita membuat semacam daging dan
darah sedikit saja yang sama persis seperti apa yang pada tubuh kita? Tentu
tidak juga!! Jadi siapa yang menciptakan?? Ya Dia, Allah Tuhan Semesta Alam.
Mungkin selama ini kita hanya
terus berusaha menjadi HERO dimata manusia, tapi tak sadar kalau saat ini kita
adalah ZERO di mata Sang Khaliq. Kita selalu berusaha SOMETHING dalam hal
apapun untuk menarik perhatian dunia, tapi kita NOTHING untuk bersyukur
terhadap apa yang diperoleh.
Mngkin itu saja. Semoga dapat
mencerahkan lagi hati kita yang mungkin tertutup debu dunia. Semoga bermanfaat dan
membuka mata hati kita terkhusus aku sendiri agar lebih baik dan berusaha untuk terus memperbaiki
diri. Karena semakin panjang umur kita, bukan semakin banyak kesempatan yang
kita dapatkan. Namun semakin sempit kesempatan yang akan kita peroleh.
Perlahan-lahan, segala yang kita miliki akan ditarik, penglihatan akan semakin
kabur, tulang akan semakin renta tak sanggup menopang, pendengaran akan semakin
tak jelas, dan kematian akan semakin dekat.
Tak ada kata terlambat untuk
berubah, selagi ada waktu sekarang maka ayook kita lakukan yang terbaik. Yuuk mari kita
hidupkan POWER dalam diri, bukan menjadi LOSER yang menyusahkan diri sendiri
dan orang banyak. Wassalam.
By. Laila Muqaddasa
Setuju banget sama renunangannya. Dari cerita di Gaza sampai pesan untuk merubah diri dapat dibuat dalam satu artikel. Keren.
ReplyDeleteSalam dari www.michaelfrofile.com :)
Ditunggu komentarnya.
:)) OK
DeleteKerja keras cuma buang-buang waktu tanpa diimbangi kerja cerdas. Namun tetap, hasil akhir sudah diskenariokan dengan baik oleh-Nya.
ReplyDeleteHanya bisa berdoa untuk para saudara kita di Gaza sana. Iri melihat mereka, sungguh begitu mudah syahid di sana.
Setuju!!! ama statnyaaa :))
DeleteYap, begitu mudah dan begitu banyak pengorbanan :(
sugoiii, nih postingan pertama gue bacanya ngebosenin, tapi lama kelamaan enak dibaca dan berfikir "eh gimana nih lanjutan ceritanya" kerenkere. kayaknya gue harus sering mampir ke blog kamu deh.
ReplyDeleteSalam kenal ya! gue dari palembang!
Tambahan dikit, gue udah follow blog kamu hehe
ngebosanin ya awalnya?? hehe...maaf yaaak,,,jadi malu anee.... but thanks so much karena dah baca n ngunjungi blog saya....
DeleteThanks a lot juga atas follownya :)